Kisah Warga Warbon Papuan dan Mata Air Yang Tidak Pernak Kering
Sumber: Google |
Dahulu kala, tepatnya tahun 1996, terjadi bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami yang menimpa wilayah korem Papua. Akibat bencana tersebut warga kampung korem papua berimigrasi jadi tinggal di wilayah hutan adat warbon.
Disana mereka menjalani
kehidupan baru mereka, setelah terkena musibah tersebut. Dengan wilayah baru
mereka pula terdapat mata air wabaf yang keluar dari kali warbonodri yang
bermuara di Podok wisata pantai warbon.
Mata air tersebut, seolah
mata air ajaib, sebab mata air tersebut tidak pernah mengalami kekeringan.
“Mata air ini tak pernah
kering,”kata Alex Abrauw
Selain mata air yang
membuat takjub, disana terdapat pula tumbuhan sagu yang tumbuh subur. Di sekitarnya
terdapat 10 perahu yang sudah tertutup rapih dengan dedaunan.
Warga yang tinggal di
warbon, rata-rata berprofesi sebagai pelaut, mereka juga kerap berkebun.
Adapun tumbuhan yang di
tanam oleh mereka merupakan tumbuhan yang dapat menjadi pangan mereka.
“Jenis tanaman yang biasa di tanam keladi “japan”, ubi
jalar Ransyo,ubi talas Ifen dan sayuran, “kata Mama Besina Rumbrapuk Abrauw .
Menurutnya, biasanya bapak bapak yang membersihkan
kebun. kaum perempuan bertugas menanam.
Kebun keladi kalau sudah panen, butuh delapan bulan, sehingga harus bikin kebun lebih dari satu
agar panen bisa terus terjaga dan stok pangan selalu tersedia.
Selain menanam keladi, kata Mama Besina Ambrauw
masyarakat sejak 1997 sudah mulai menanam sirih dan pinang. Karena lebih cepat
panen dan hasilnya sangat menguntungkan.
Comments
Post a Comment